27 Januari 2009

KEMILAUNYA WUDHU

Firman Allah SWT pada Surat Al Maidah ayat 6 :


“Wahai orang yang beriman, jika kamu berdiri untuk shalat basuhlah mukamu dan kedua tanganmu hingga siku, usaplah kepalamu dan basuhlah kedua kakimu hingga mata kakimu”.
Bersuci adalah sangat khas dalam Islam.

Bukan hanya sebagai persiapan menghadap Allah SWT dalam shalat saja wudhu merupakan sarana tersendiri dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT karena shalat menempati posisi penting dalam ritual maka wudhu pun bukan hal yang sepele.

Bersuci merangkum dua hal sekaligus : suci zhahir dan bathin. Ketika membasuh muka, tangan, telinga dan kaki, kita membersihkan anggota kita dari kotoran dan najis.

Secara bathin tersapu pula kotoran dalam penglihatan, langkah kaki, kerja tangan dan pendengaran.

Mungkinkah dengan wudhu kita suci zhahir dan bathin ?

Rasulullah SAW menjawab pertanyaan kita itu :
“Siapa yang menyempurnakan wudhunya, maka keluarlah semua dosa dari badannya hingga keluar dari bawah kuku-kukunya “ (HR. Muslim)

Menyempurnakan wudhu berarti sempurna dalam niat mensucikan zhahir dan bathin, wudhu secara tertib menggunakan air yang suci dan mensucikan. Kotoran tidak tertinggal ditubuh, difikiran, mata dan pendengaran serta perbuatan.

Setidaknya lima kali kita berwudhu, dan sesuai pula dengan olah jasmani dan rohani selama 24 jam kita pun diwajibkan pula berada di pos-pos suci minimal lima kali.

Dalam rentang antara pos-pos suci itulah jasad dan roh kita berdinamika, bersentuhan dengan nilai-nilai rohaniah, sementara iman kita kadang-kadang menggembung dan mengempis. Maka fikiran jahat pun sadar atau tidak bermain-main.

Ada kalanya bisa kita cegah namun lebih banyak yang kita laksanakan. Maka wudhu berfungsi sebagai pos dan sarana recleaning dalam dinamika itu, membersihkan dan menyejukkan mengajak kita kembali kepada keselarasan fitrah.

Marilah kita ikuti dan cermati kisah Rasulullah SAW berikut :
“ Bagaimana pendapatmu jika orang memiliki kuda yang belang putih dimuka dan kakinya, dan kuda itu berada ditengah kuda yang seluruhnya hitam, tidakkah mudah mengenalinya ?”
Jawab sahabat : “Benar ya Rasulullah “

Kemudian Rasulullah SAW bersabda : “Maka ummatku akan datang pada hari kiamat nanti dengan muka dan kakinya yang bercahaya karena akibat bekas wudhu, dan akulah yang akan membimbing mereka nanti ketelaga surga “ (HR. Muslim).

AIR ATAU MA-UN ISTILAH QUR’AN

Firman Allah SWT pada Surat An Nahl Ayat 10 ;


“ Dialah (Allah) yang menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya lagi untuk menyuburkan tumbuh-tumbuhan juga untuk kamu menggembalakan ternakmu.”

Dalam hal kebutuhan manusia terhadap air, diceritakan didalam Al-Qur’an mengenai Siti Hajar bersama Ismail yang ditinggalkan oleh Ibrahim as ditanah gersang disebuah lembah (Makkah) atas perintah Allah SWT. Perjuangan Siti Hajar yang berlari-lari dari Bukit Shafa ke Marwah dan sebaliknya sesungguhnya bukan hanya sekedar cerita tentang sumur ajaib, tetapi lebih dari itu yaitu menunjukkan betapa air yang menjadi kebutuhan pokok bagi manusia sehingga setiap manusia termasuk Siti Hajar harus berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan demi untuk menyambung hidup.

Air adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk. Perkembangan zaman yang semakin pesat seperti sekarang ini, ternyata tidak merubah kebutuhan manusia terhadap air. Justru semakin hari air menjadi sarana yang semakin berharga karena semakin langka dan sulit didapat. Bahkan ketika manusia modern sudah mampu menjejakkan kakinya di Bulan dan mengirim pesawat jelajah ke Planet Mars, materi yang pertama kali dicari adalah air. Mengapa? Tanpa air di Planet itu cita-cita manusia untuk hijrah dan membangun koloni baru disana tidak akan terwujud.

Sayangnya tidak semua manusia menyadari betapa berharganya air bagi kehidupan kita. Tidak pernah mensyukuri ni’mat air yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita. Sebaliknya kita sering berlaku zalim dengan menghambur-hamburkan air.
Padahal ajaran Islam menekankan agar umatnya menghemat air bahkan untuk urusan ibadah sekalipun (wudhu dan mandi) Agama Islam melarang menggunakan air secara boros dan berlebihan.

Maka sepantasnya kita menghargai air sebagai ni’mat pemberian Allah SWT dan harus kita jaga kelestariannya, tanpa air tidak ada lagi harapan untuk kehidupan dimuka bumi ini dan tanpa air maka tidak ada lagi teman didalam gelas kopi yang menemani kita sambil membaca koran pagi.
Coba anda fikirkan sejenak, bila bumi tanpa air dia kering kerontang, tak ada hijau dedaunan tidak pula buah-buahan. Hewan ternak tidak mampu menyediakan daging dan susu segar, kebanyakan mereka jadi bangkai dan selebihnya hidup hanya dengan kulit membalut tulang.
Begitulah keadaannya jika bumi yang kita huni ini tidak lagi mampu menyediakan air bagi 2 milyar ummat manusia yang hidup diatasnya.

Apabila seorang perempuan itu sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia kedalam surga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya
(HR Al Bazzar)


Sesungguhnya sebilangan ahli neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya,
(Bukhari & muslim)


Semua manusia (anak Adam) itu melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan itu ialah orang-orang yang suka bertaubat.
(Turmudzi dan Ibn Majah)


Orang mukmin itu adalah menjadi saudara sesama mukmin, karena itu janganlah meninggalkan memberi nasehat dalam segala hal
(Ibn Najjar)


Rasulullah SAW : Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak menerima amal perbuatan tanpa iman
(Atthabrani)


Barangsiapa tidak mengasihi dan menyayangi manusia maka dia tidak akan dikasihi dan tidak disayangi Allah

Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zina
(Riwayat Nasaii, ibn Khuzaimah dan Hibban)


Pekerjaan yang sangat disukai Allah ialahmengerjakan shalat tepat pada waktunya, sesudah itu berbakti kepada ibu bapak, sesudah itu ebrjihad menehakkan agama Allah
(Bukhari dan Muslim)


Rasulullah SAW : Ucapan yang paling benar adalah Al Qur'an (Kitabullah), dan sebaik-baik jalan hidup adalah jalan hidup Nabi Muhammad SAW
(Muslim)


Amal yang paling disenangi oleh Allah ialah amal yang terus-menerus dikerjakan, walaupun sedikit.
(Bukhari dan Muslim)


Rasulullah bersabda : "Tiap-tiap amal harus disertai dengan niat. Balasan bagi setiap amal manusia, ialah pahala bagi apa yang dikerjakannya.Maka barangsiapa (niat) hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, baginya pahala hijrah karena Allah dan Rasul-Nya
(Imam Bukhari)


Abu Hurairah : Sabda Rasulullah: Allah berfirman : Apabila hambaKu mengingatku dalam dirinya, maka Akupun akan mengingatnya dalam diriKu
(Muslim)