Firman Allah SWT pada Surat An Nahl Ayat 10 ;
“ Dialah (Allah) yang menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya lagi untuk menyuburkan tumbuh-tumbuhan juga untuk kamu menggembalakan ternakmu.”
Dalam hal kebutuhan manusia terhadap air, diceritakan didalam Al-Qur’an mengenai Siti Hajar bersama Ismail yang ditinggalkan oleh Ibrahim as ditanah gersang disebuah lembah (Makkah) atas perintah Allah SWT. Perjuangan Siti Hajar yang berlari-lari dari Bukit Shafa ke Marwah dan sebaliknya sesungguhnya bukan hanya sekedar cerita tentang sumur ajaib, tetapi lebih dari itu yaitu menunjukkan betapa air yang menjadi kebutuhan pokok bagi manusia sehingga setiap manusia termasuk Siti Hajar harus berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan demi untuk menyambung hidup.
Air adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk. Perkembangan zaman yang semakin pesat seperti sekarang ini, ternyata tidak merubah kebutuhan manusia terhadap air. Justru semakin hari air menjadi sarana yang semakin berharga karena semakin langka dan sulit didapat. Bahkan ketika manusia modern sudah mampu menjejakkan kakinya di Bulan dan mengirim pesawat jelajah ke Planet Mars, materi yang pertama kali dicari adalah air. Mengapa? Tanpa air di Planet itu cita-cita manusia untuk hijrah dan membangun koloni baru disana tidak akan terwujud.
Sayangnya tidak semua manusia menyadari betapa berharganya air bagi kehidupan kita. Tidak pernah mensyukuri ni’mat air yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita. Sebaliknya kita sering berlaku zalim dengan menghambur-hamburkan air.
Padahal ajaran Islam menekankan agar umatnya menghemat air bahkan untuk urusan ibadah sekalipun (wudhu dan mandi) Agama Islam melarang menggunakan air secara boros dan berlebihan.
Maka sepantasnya kita menghargai air sebagai ni’mat pemberian Allah SWT dan harus kita jaga kelestariannya, tanpa air tidak ada lagi harapan untuk kehidupan dimuka bumi ini dan tanpa air maka tidak ada lagi teman didalam gelas kopi yang menemani kita sambil membaca koran pagi.
Coba anda fikirkan sejenak, bila bumi tanpa air dia kering kerontang, tak ada hijau dedaunan tidak pula buah-buahan. Hewan ternak tidak mampu menyediakan daging dan susu segar, kebanyakan mereka jadi bangkai dan selebihnya hidup hanya dengan kulit membalut tulang.
Begitulah keadaannya jika bumi yang kita huni ini tidak lagi mampu menyediakan air bagi 2 milyar ummat manusia yang hidup diatasnya.
“ Dialah (Allah) yang menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya lagi untuk menyuburkan tumbuh-tumbuhan juga untuk kamu menggembalakan ternakmu.”
Dalam hal kebutuhan manusia terhadap air, diceritakan didalam Al-Qur’an mengenai Siti Hajar bersama Ismail yang ditinggalkan oleh Ibrahim as ditanah gersang disebuah lembah (Makkah) atas perintah Allah SWT. Perjuangan Siti Hajar yang berlari-lari dari Bukit Shafa ke Marwah dan sebaliknya sesungguhnya bukan hanya sekedar cerita tentang sumur ajaib, tetapi lebih dari itu yaitu menunjukkan betapa air yang menjadi kebutuhan pokok bagi manusia sehingga setiap manusia termasuk Siti Hajar harus berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan demi untuk menyambung hidup.
Air adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk. Perkembangan zaman yang semakin pesat seperti sekarang ini, ternyata tidak merubah kebutuhan manusia terhadap air. Justru semakin hari air menjadi sarana yang semakin berharga karena semakin langka dan sulit didapat. Bahkan ketika manusia modern sudah mampu menjejakkan kakinya di Bulan dan mengirim pesawat jelajah ke Planet Mars, materi yang pertama kali dicari adalah air. Mengapa? Tanpa air di Planet itu cita-cita manusia untuk hijrah dan membangun koloni baru disana tidak akan terwujud.
Sayangnya tidak semua manusia menyadari betapa berharganya air bagi kehidupan kita. Tidak pernah mensyukuri ni’mat air yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita. Sebaliknya kita sering berlaku zalim dengan menghambur-hamburkan air.
Padahal ajaran Islam menekankan agar umatnya menghemat air bahkan untuk urusan ibadah sekalipun (wudhu dan mandi) Agama Islam melarang menggunakan air secara boros dan berlebihan.
Maka sepantasnya kita menghargai air sebagai ni’mat pemberian Allah SWT dan harus kita jaga kelestariannya, tanpa air tidak ada lagi harapan untuk kehidupan dimuka bumi ini dan tanpa air maka tidak ada lagi teman didalam gelas kopi yang menemani kita sambil membaca koran pagi.
Coba anda fikirkan sejenak, bila bumi tanpa air dia kering kerontang, tak ada hijau dedaunan tidak pula buah-buahan. Hewan ternak tidak mampu menyediakan daging dan susu segar, kebanyakan mereka jadi bangkai dan selebihnya hidup hanya dengan kulit membalut tulang.
Begitulah keadaannya jika bumi yang kita huni ini tidak lagi mampu menyediakan air bagi 2 milyar ummat manusia yang hidup diatasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar